New York (ANTARA News) - Fiat Chrysler Automobiles (FCA) pada Selasa (21/06) mengatakan pihaknya akan mengakhiri penggunaan inflator kantong udara paling berbahaya Takata.

Keputusan itu diambil setelah masalah tersebut dikaitkan dengan 13 kematian dan 100 korban luka di seluruh dunia.

FCA, cabang produsen mobil Italia itu di Amerika Serikat (AS), mengatakan pihaknya akan berhenti menggunakan inflator amonium nitrat nonkering di kendaraan yang diproduksi di Amerika serikat mulai pekan depan, dan di kendaraan yang produksi global sebelum pertengahan November.

Pada 1 Juni, Senator Amerika Serikat Bill Nelson melaporkan bahwa sedikitnya empat produsen mobil di AS masih memasang inflator Takata nonkering di mobil-mobil baru meskipun penelitian sudah menunjukkan bahwa itu rentan meledak dan berisiko melontarkan pecahannya kepada penumpang kendaraan.

Inflator tersebut masih digunakan karena kelangkaan inflator kering penggantinya. Para produsen mobil itu --Fiat Chrysler, Toyota, Volkswagen dan Mitsubishi-- masih harus menarik kembali mobil-mobil produksinya dan mengganti inflator berbahaya tersebut ketika inflator kering tersedia.

“Kendaraan yang belum terjual yang dilengkapi inflator itu akan diperiksa bagi konsumen,” kata FCA dalam sebuah pernyataan. “Para pelanggan juga akan diberi tahu bahwa kendaraan tersebut akan ditarik di masa depan. Kendaraan itu sekarang belum perlu ditarik.

Para produsen mobil menjaga inflator nonkering tetap aman saat masih baru. Pemerintah Amerika Serikat mengatakan masalahnya ada pada, khususnya di tingginya derajat panas dan kelembaban tinggi pada lingkungan, menyebabkan deflator rusak setelah beberapa tahun dan rawan ledakan.
Penerjemah: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2016