Jakarta (ANTARANews) - Penjualan sepeda motor nasional yang cenderung turun pada empat bulan terakhir ini, diprediksi akan membaik pada semester kedua seiring dengan kenaikan kepercayaan konsumen dan efektivitas program pemerintah.

"Pasti membaik, karena ada Lebaran dan kepercayaan konsumen," kata Eksekutif Wapresdir PT Astra Honda Motor (AHM) Johannes Loman, di Bogor, Jawa Barat, Selasa.

Ia mengatakan berbagai paket kebijakan ekonomi dan stimulus pemerintah guna menggerakkan ekonomi akan membuat kepercayaan pasar dan konsumen untuk membelanjakan uang mereka.

"Apalagi investasi naik, pembangunan infrastruktur jalan terus, dan saya dengar ada gaji ke-13 (untuk PNS dan TNI/Polri), itu juga bisa menggerakkan pasar," ujar Johannes Loman.



Meskipun diakuinya pertumbuhan semester II dibanding semester I tidak besar, karena Lebaran bersamaan dengan Tahun Ajaran baru, sehingga pengeluaran masyarakat untuk membeli barang konsumsi, termasuk sepeda motor akan terpecah untuk biaya sekolah.

"Tapi saya optimistis akan ada pertumbuhan, tidak besar. Saya belum berani nyebut angkanya," kata Johannes Loman.

Meskipun ada pertumbuhan di semester II, namun ia juga mengakui penjualan sepeda motor secara keseluruhan sampai akhir tahun tidak beranjak pada pada angka sekitar enam juta unit.

"Kami perkirakan penjualan sampai akhir tahun hampir sama dengan tahun lalu antara 6,2 juta sampai 6,5 juta unit," ujarnya.



AHM sebagai pemimpin pasar sepeda motor, kata Johannes Loman, menargetkan penjualan sepeda motor sebesar 4,3 juta sampai 4,5 juta unit atau di atas 60 persen dari pasar motor nasional.

Pada Januari-April 2016 penjualan sepeda motor secara nasional untuk semua merek, diakuinya turun 6,9 persen menjadi 1.982.000 unit dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016