Jakarta (ANTARA News) - Kendaraan serbaguna yang lebih dikenal dengan multi-purpose vehicle (MPV) bakal makin diminati tidak hanya oleh konsumen, tapi juga produsen yang dalam 2-3 tahun terakhir berbondong-bondong masuk ke segmen tersebut.

Sebut saja, Honda yang sebelumnya tidak pernah masuk ke segmen tersebut pada 2014, meluncurkan Mobilio, sehingga penjualannya naik dan kini pangsa pasarnya melonjak menjadi 16,1 persen tahun lalu dari sebelumnya di bawah 10 persen.

Sebelum Honda, ada Daihatsu, Isuzu, Suzuki, Mazda, dan Nissan, serta merek di luar Jepang yang juga masuk ke segmen tersebut. Sementara pioneer di segmen tersebut Toyota, yang hampir satu decade mengalami blue ocean kini harus bersaing ketat.  
 
Bahkan pada 2017, dua pemain baru di segmen tersebut akan memulai produksi MPV mereka di Bekasi, Jawa Barat. Mereka adalah Mitsubishi (Krama Yudha Tiga Berlian Motors)  dan produsen mobil dari China Shanghai Automotive Industry Corporation (SAIC) yang berkolaborasi dengan General Motors (GM) membentuk PT SAIC General Motors Wuling (SGMW) Motor Indonesia.

Bisa dipastikan persaingan di segmen tersebut bakal semakin ketat, di tengah pasar otomotif yang cenderung masih lesu hingga tahun depan. Pada dua bulan pertama 2016, memang pasar mobil penumpang (passanger car) mulai menampakkan geliat.

Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) penjualan secara retail di segmen kendaraan penumpang naik 11,6 persen menjadi 131.140 unit pada Januari-Pebruari 2016 dari sebelumnya sebesar 117.515 unit pada periode yang sama tahun lalu. Segmen MPV masih mendominasi penjualan retail sebesar 61.445 unit. 

Dengan ceruk pasar yang relatif besar lebih dari 40 persen dan jumlah pemain yang banyak untuk memperebutkan hati pembeli MPV, produsen harus pandai  mengenali selera konsumen Indonesia.

Memang, seperti diakui banyak petinggi pebisnis otomotif di negeri, selera pasar di Indonesia menyukai mobil dengan tujuh penumpang, yang bisa mengangkut orang dan barang dalam jumlah yang banyak dibandingkan sedan. Itu baru salah satunya. 

Hal lain lagi, yang biasanya menjadi perhatian konsumen adalah tingkat penggunaan bahan bakar, mengingat sebagian besar segmen pembeli MPV masih sensitive terhadap harga dan pengeluaran bensin.

Namun seiring  dengan pertumbuhan pendapatan perkapita masyarakat Indonesia, MPV tujuh penumpang yang bisa juga mengangkut barang serta irit bahan bakar saja tidak cukup. 

Mereka mulai menuntut kenyamanan seperti tingkat kekedapan kabin penumpang yang tinggi guna meredam kebisingan dari suara lalu lintas di luar kendaraan, keamanan dan keselamatan, desain yang gaya, gagah, dan modern, serta fitur yang canggih sehingga bisa dipakai untuk memenuhi kebutuhan gengsi dan dinamika penggunanya, terutama untuk masyarakat perkotaan.

Wakil Presdir PT Toyota Astra Motor (TAM) Henry Tanoto mengakui selera pasar MPV di Indonesia terus berkembang. Mereka tidak lagi melihat MPV sekedar fungsi sebagai kendaraan keluarga dengan tujuh penumpang, tapi juga sebagai mobil yang harus siap dipakai untuk berbagai aktivitas, baik saat serius seperti bekerja maupun saat bersenang-senang seperti melakukan kegiatan yang bersifat hobby.

"Dulu (MPV) yang dilihat hanya fungsi, tapi sekarang (tampilan) yang modern dan fun to drive menjadi penting untuk membantu aktivitas mereka," ujarnya.

Toyota sebagai pioneer kendaraan MPV dengan "Kijang" melihat pasar MPV terutama di kota-kota besar di Indonesia telah berubah. MPV tidak hanya untuk kendaraan keluarga, tapi juga dipakai untuk kerja, mengantar anak sekolah, dan melakukan berbagai hobby. "Sebanyak 90 persen mobil (MPV) dipakai untuk itu," kata Henry.

Oleh karena itulah, nampaknya TAM baru-baru ini mengeluarkan konsep baru MPV yaitu multi activity vehicle (MAV) melalui produk terbarunya, Sienta, yang akan rilis perdana pada pembukaan IIMS 7 April ini.

"Toyota Sienta akan menjadi sebuah multi activity vehicle yang didesain untuk memanjakan segala aktivitas penggunanya, yang tidak hanya fungsional, tapi juga memiliki desain yang modern dan dinamis," ujar Henry.

Ia optimistis dengan konsep baru MPV yang diusung Sienta, kendaraan yang pertama dirilis di luar Jepang itu bakal menjadi magnet konsumen MPV di Indonesia. 

Hal senada dikemukakan Presdir KTB Hisashi Ishimaki. Dalam temu ramah dengan media ia mengatakan selera konsumen Indonesia kini mengarah pada desain kendaraan sport (SUV) sehingga kini MPV yang disukaipun memiliki desain yang sporty.

Oleh karena itulah, ia mengakui KTB sebagai agen pemegang merek Mitsubishi, akan mengeluarkan kendaraan serbaguna kecil (LMPV) tahun depan yang ber-DNA sporty.

"Kebutuhan dasar konsumen kendaraan di Indonesia tetap MPV dengan tujuh penumpang. Namun kini desain MPV dibuat mirip SUV," kata Ishimaki.

Dengan demikian nampaknya para pemain otomotif di Tanah Air masih akan terus memanjakan konsumen dengan produk-produk MPV yang sporty atau SUV yang dibuat mirip-mirip MPV dengan tujuh penumpang. Tinggal terserah konsumen memilihnya. (*)
Oleh
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2016