Yogyakarta (ANTARA News) - Sebanyak 500 peserta dari berbagai daerah akan mengikuti Indonesia Offroad Expedition (IOX) Jogja-Bali 2016 yang akan digelar 13 hingga 28 Februari 2016.

"Kami akan mulai start dari Yogyakarta dan finish di Bali karena tahun ini kami mengusung tema pariwisata, keragaman agama dan pendidikan," kata Expedition Leader IOX Jogja-Bali (JOLI) 2016, Syamsir Alam, di Yogyakarta, Jumat.

Menurut Syamsir, para peserta yang akan terlibat dalam perjalanan offroad sejauh 1.500 kilometer tersebut akan mengendarai 149 unit kendaraan offroad 4x4 dan 67 Dirt Bike dengan kapasitas mulai 150cc hingga 450cc. "Tahun ini peminatnya jauh meningkat karena tahun lalu hanya 300 orang," kata dia.

Ia mengatakan, dalam menempuh perjalanan itu akan dimulai dengan offroad ringan di Yogyakarta dengan mengunjungi objek-objek wisata seperti Candi Prambanan, Candi Borobudur, selanjutnya akan mulai menempuh rute ekstrem ketika memasuki Jember hingga Banyuwangi, Jawa Timur.

"Mulai Jember kami akan memasuki rute dengan kondisi ekstrem dan berlumpur, sehingga kami naikkan andrenalin peserta secara maksimal," kata dia.

Selain itu, dalam gelaran perjalanan offroad tahun ini, panitia IOX juga akan bekerja sama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) untuk mengampanyekan gerakan stop narkoba. Dalam kerja sama itu, IOX akan melakukan tes urine kapada seluruh peserta.

"Olahraga otomotif ini mudah menyebar di seluruh Indonesia sehingga dipandang cukup efektif mengampanyekan gerakan antinarkoba," kata dia.

Sementara itu, penasihat IOX, Jenderal Pol (Pur) Rusman Hadi berharap kerja sama antara IOX dengan BNN untuk mengampanyekan gerakan antinarkoba pantas dilakukan, sebab ia menilai tidak ada pecandu narkoba yang mampu mengikuti ekspedisi offroad secara optimal.

"Para Offroader harus memiliki daya tahan tubuh yang prima. Jika dia seorang pengguna (narkoba) pasti akan ambruk, dan tidak mampu melanjutkan perjalanan yang ekstrem," kata mantan Kapolri itu.
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016