Jakarta (ANTARA News) - Perilaku untuk menjaga kelestarian lingkungan rupanya memang tak terbersit di benak pengguna kendaraan bermotor di Indonesia.

Hal itu diungkapkan Pemasaran Bahan Bakar Minyak Eceran Komersial PT Pertamina, Amrinal Ramli, saat mengisi diskusi yang digelar Forum Wartawan Otomotif (Forwot) bertajuk "Menuju Industri Otomotif Indonesia Semakin Hijau" di Jakarta, Kamis.

"Memang persoalan ramah lingkungan itu tidak terbersit di benak konsumen ketika mencari BBM yang tepat untuk kendaraan mereka," kata Amrinal.

Amrinal berbicara berdasarkan data yang dihimpun MarkPlus Consulting Analysis berdasarkan kuisioner, observasi lapangan, kelompok diskusi terarah dan laporan merek Kadence pada 2014.

Pada data tersebut dipaparkan bahwa hanya ada lima kriteria yang menjadi kebutuhan konsumen atas kualitas jenis BBM untuk kendaraan mereka.

Kelima kriteria tersebut adalah ekonomis, mampu membuat mesin lebih awet, dapat membuat tarikan kendaraan lebih ringan, bisa membuat mesin bertenaga serta BBM berkualitas internasional.

Oleh karena itu tak mengherankan bila data yang disodorkan Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) menunjukkan bahwa gas buang kendaraan bermotor masih menjadi penyumbang terbesar dari komposisi gas rumah kaca.

"Di tingkat global sebesar 23 persen, di tingkat lokal 13 persen," kata Unit Pendidikan dan Pengkaderan Walhi Muhammad Islah.

Walhi mendesak agar pemerintah bisa mengeluarkan regulasi yang lebih progresif terkait standar emisi kendaraan bermotor apabila memang ingin serius mengarahkan industri otomotif di Indonesia menjadi lebih ramah lingkungan.
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016