Jakarta (ANTARA News) - Toyota Motor Corp dan Ford Motor Co menyatakan bahwa mereka akan mengadopsi perangkat lunak yang sama untuk menghubungkan aplikasi smartphone dengan layar kendaraan dashboard.

Mereka juga mengundang merek  lain untuk bergabung dengan mereka untuk melawan Apple Inc. dan Google untuk mengontrol mobil masa depan.

Toyota, produsen mobil terbesar di dunia dari penjualan kendaraan, dan Ford, produsen mobil nomor dua terbesar di Amerika Serikat, mengatakan mereka akan mengadopsi software Ford SmartDeviceLink, atau SDL, sebagai standar untuk menghubungkan aplikasi smartphone dengan layar kendaraan dashboard.

Teknologi SDL mengintegrasikan aplikasi smartphone dengan kendaraan melalui tombol dashboard, tampilan layar dan teknologi pengenalan suara.

"Dengan menggunakan sebagai standar memproyeksikan navigasi atau aplikasi streaming musik dari smartphone, pengemudi bisa membantu Ford dan Toyota mengurangi ketergantungan pada Apple atau Alphabet Inc Google," kata pejabat perusahaan, dikutip dari Reuters, Selasa.

"Hal ini juga bisa menjaga kontrol yang lebih ketat terhadap data-data pelanggan dan tampilan yang bisa menggambarkan identitas merek serta nuansa dari sistem infotainment dashboard," tambahnya.

Ford mengatakan Peugeot SA asal Prancis dan mobil Jepang Honda Motor Co, Subaru dan Mazda Motor Corp juga mempertimbangkan untuk mengadopsi SDL sebagai standar.

"QNX Software Systems dan UIEvolution, pengembang teknologi konektivitas otomotif, juga mengadopsi SDL," kata Ford.

QNX, sebuah unit dari Kanada Blackberry Ltd, merancang perangkat lunak sistem infotainment yang digunakan oleh 40 mobil.

Hubungan Ford-Toyota menyusul konsorsium mobil Jerman yang membeli SINI, bisnis pemetaan mobile yang sebelumnya dimiliki oleh Finlandia Nokia.

Daimler AG, BMW AG dan merek Audi dari Volkswagen AG, mengatakan mereka akan menggunakan SINI sebagai dasar untuk layanan konektivitas dan fitur baru.

Pemetaan tersebut penting untuk sistem mengemudi otonom.

Penerjemah: Monalisa
Copyright © ANTARA 2016