Tokyo (ANTARA News) - Mitsubishi Motors Corporation bersama distributor resmi kendaraan Mitsubishi di Indonesia, PT Krama Yudha Tiga Berlian Motorsa (KTB) tengah membangun fasilitas pabrik baru di kawasan Greenland International Industrial Center, Deltamas, Bekasi, yang diproyeksi bakal rampung dan mulai berproduksi April 2017.

CEO sekaligus Chairman MMC, Osamu Masuko, mengungkapkan beberapa target yang ditetapkan untuk pabrik yang berkapasitas produksi 160.000 unit per tahun dengan opsi penambahan hingga 240.000 unit dan bakal menjadi basis produksi sekurang-kurangnya model Pajero Sport, L300, serta mobil small MPV mendatang yang belum terungkap nama maupun desainnya.

"Untuk small MPV terbaru yang tengah kami kembangkan, kami menargetkan bisa menjual sedikitnya 60.000 unit per tahun dan mengekspor 20.000 unit ke pasar luar Indonesia," kata Masuko dalam sesi temu media di kantor pusat MMC di Minato-ku, Tokyo, Jepang, Selasa.

Kemudian, Masuko menuturkan bahwa selama ini dengan mengandalkan produksi pabrik di Thailand model Pajero Sport terjual sekira 15.000 unit di Indonesia, sehingga diharapkan ketika pabrik baru resmi beroperasi pasar model tersebut bisa meningkat sekira dua kali lipat atau mencapai 30.000 unit.

"Anda mungkin bertanya-tanya mengapa kami berencana memproduksi Pajero Sport di Indonesia. Jawabnya karena kami ingin mendorong tingkat utilitas fasilitas pabrik di Indonesia," ujarnya.

"Di sisi lain, kapasitas produksi fasilitas pabrik di Thailand kian terbatas, sehingga kami memutuskan untuk memproduksi juga Pajero Sport di Indonesia saat pabrik baru beroperasi pada April 2017. Dengan demikian diharapkan fasilitas pabrik Indonesia dapat membantu pabrik Thailand maupun penjualan Pajero Sport secara umum," tutur Masuko menambahkan.

Selain itu, demi menekan ongkos produksi saat fasilitas pabrik baru Mitsubishi di Indonesia beroperasi pihaknya berkomitmen untuk terus meningkatkan kandungan lokal dari tiap-tiap mobil yang dirakit di Indonesia.

"Kami harus meningkatkan kandungan lokal demi bisa menekan biaya produksi, target awal kami adalah bisa mencapai kandungan lokal sebesar 65 persen. Namun target itu bisa terus bertambah seiring dengan berjalannya waktu," pungkasnya.
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015