Padang (ANTARA News) - Penjualan mobil Daihatsu di Sumatera Barat sepanjang Januari hingga Agustus 2015 turun antara 3 sampai 5 persen seiring anjloknya sejumlah harga komoditas di daerah itu.

Supervisor Astra Internasional-Daihatsu Sales Operation (AI-DSO) Padang, Syatrul Maulidi, di Padang, Rabu, mengatakan bahwa penjualan otomotif di Sumbar sangat bergantung kepada harga berbagai komoditas ekspor daerah seperti kelapa sawit, kakao, dan karet.

"Saat ini harga komoditas itu sangat rendah seiring memburuknya perekonomian global sehingga mempengaruhi penjualan otomotif, tak terkecuali Daihatsu," kata dia.

Kendati demikian, penjualan Daihatsu di pasar otomotif Sumbar masih terbilang bagus, dengan rata-rata penjualan 180 sampai 200 unit per bulan.

Saat ini, jelas Syatrul, kontribusi paling tinggi dalam penjualan ditopang Daihatsu Grand Max yang mengkontribusi 50 persen dari total penjualan.

"Untuk Daihatsu Xenia juga sudah mulai menunjukkan pemulihan penjualan. Artinya permintaan pasar di daerah ini sudah mulai naik," jelasnya.

Sementara itu secara nasional penjualan ritel Daihatsu Januari hingga Agustus 2015 mencapai 109.430 unit.

Berdasarkan data penjualan Daihatsu, penopang utama penjualan masih dipegang Grand Max, Xenia dan Ayla.

Untuk Grand Max terjual 48.895 unit atau 44,7 persen dari total penjualan, kemudian MPV Xenia 23.230 unit atau 21,2 persen. Kemudian Astra Daihatsu Ayla sebanyak 22.792 unit atau 20.8 persen.

Sementara produk Daihatsu lainnya seperti Terios menyumbang 9.625 unit atau 8.8 persen, New Luxio 2.696 unit atau 2.5 persen persen dan Sirion 2.192 unit atau 2 persen.

"Meskipun perekonomian dan pangsa pasar sedang turun, kami bersyukur prestasi Daihatsu hingga Agustus 2015 cukup baik. Kita juga meluncurkan platform baru andalan Great New Xenia. Ini generasi kedua dari Xenia," ungkap Direktur Marketing Astra Daihatsu Motor Amelia Tjandra.
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015