Tangerang Selatan (ANTARA News) - Agen tunggal pemegang merek kendaraan Nissan di Indonesia, PT Nissan Motor Indonesia, yang baru-baru ini memperkenalkan New X-Trail Hybrid melihat sedikitnya ada dua tantangan yang harus diatasi demi menciptakan pasar mobil hybrid di Indonesia.

"Pertama, pasar hybrid hanya akan terbentuk kalau harganya berada di level yang cukup terjangkau oleh masyarakat kebanyakan yang dengan demikian dibutuhkan insentif dari pemerintah guna mencapai harga terjangkau tersebut," kata General Manager Strategi Pemasaran NMI Budi Nur Mukmin saat ditemui di Booth Nissan di perhelatan Gaikindo Indonesia International Auto Show 2015 di ICE Serpong, Tangerang Selatan, Rabu.

Kemudian yang kedua, lanjut Budi, mobil hybrid sebagian besar masih berupa mobil impor utuh (complete build up atau cbu) dari luar negeri.

"Dan karena material baterainya itu mahal, walaupun misalkan diimpor CBU dari Thailand yang masuk dalam perjanjian dagang ASEAN dengan Indonesia, tetap akan terkena bea masuk yang besar, sebab baterainya dari Jepang misalnya sehingga tidak memenuhi prasyarat 40 persen konten lokal ASEAN," ujarnya.

Di sisi lain, Budi menilai bahwa anggapan mobil hybrid sebagai barang mahal tidak membantu keringanan pajak yang seharusnya menjadi dorongan terbentuknya pasar mobil hybrid di Indonesia.

Sementara itu, distributor kendaraan resmi Mitsubishi di Indonesia, PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB), juga menghadapi tantangan lain lagi atas niat mereka yang sejak lama berkeinginan memasarkan mobil hybrid Outlander PHEV di Indonesia.

Executive General Manager Divisi Pemasaran MMC KTB, Kosei Tamaki, menyebutkan bahwa ada regulasi pemerintah yang sedikit mengganjal niatan mereka itu, yakni aturan bahwa sebuah mobil harus memiliki ruang penyimpanan untuk ban serep sementara Outlander PHEV menggunakan ruang itu untuk meletakkan baterai mereka.

"Saat ini kami masih bernegosiasi dengan pemerintah terkait aturan ketersediaan ruang penyimpanan ban serep itu. Selain itu kami juga bernegosiasi terkait kemungkinan adanya subsidi agar harga mobil hybrid ini bisa kompetitif dan terjangkau bagi masyarakat," tutur Tamaki dalam sebuah sesi konferensi pers di sela-sela penyelanggaraan GIIAS.
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015