Jakarta (ANTARA News) - Biasanya, ketika sebuah perusahan otomotif mengekspor produknya ke negara lain, nama dari produk tersebut akan berbeda dengan nama yang beredar di Indonesia.

Namun, hal tersebut tidak dilakukan PT Astra Honda Motor (AHM) saat melakukan ekspor perdananya, karena perusahaan tetap menggunakan nama BeAT ketika mengekspornya ke Filipina.

"Pemilihan nama sangat tergantung pada apakah nama tersebut bisa diterima di negara tujuan ekspor, dan apakah nama tersebut cocok atau tidak," kata Presiden Direktur AHM Toshiyuki Inuma di Jakarta, Selasa.

Toshiyuki mengatakan, produsen juga perlu memperhatikan, apakah nama yang akan digunakan pada produknya sudah digunakan atau dipatenkan oleh produsen setempat.

"Jika nama tersebut sudah disertifikasi atau diambil produk lain, maka tidak bisa kami gunakan. Untuk BeAT di Filipina belum ada yang menggunakan dan dinilai cocok digunakan di sana," ujar Toshiyuki.

Ia menambahkan, Honda Philipines, yang menjadi mitranya dalam mengekspor BeAT menilai sepeda motor produksi AHM tersebut dinilai laik digunakan oleh masyarakat Filipina.

"Mereka menilai, BeAT sangat cocok untuk kondisi moda transportasi di Filipina. Itulah mengapa Honda Philipines mengimpornya dari Indonesia, bukan dari negara lain," kata Toshiyuki.

Honda BeAT merupakan produk motor skutik terlaris di dunia, karena telah mampu membukukan penjualan hingga lebih dari 8,3 juta unit sejak dipasarkan pertama kali di Indonesia pada 2008.

Adapun jenis sepeda motor yang diekspor ke Filipina adalah All New Honda BeAT eSP yang diproduksi dan dirakit langsung oleh putra-putri bangsa terpilih di pabrik AHM Cikarang, Jawa Barat.
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015