Jakarta (ANTARA News) - Toyota Indonesia dan grupnya berhasil memenuhi permintaan ekspor kendaraan bermerek Toyota dalam bentuk utuh atau Completely Built Up (CBU) sebesar 44.000 unit atau naik 30,3 persen sepanjang kuartal pertama 2015.

Pencapaian tersebut meningkat dibandingkan periode yang sama pada 2014 sebesar 33.800 unit yang didukung di antaranya oleh kenaikan volume ekspor Vios sebesar 200 persen dari kisaran 3.300 unit menjadi 10.200 unit sepanjang kuartal pertama.

"Walaupun kondisi ekonomi di Indonesia di bawah target, selama tiga bulan pertama kami lakukan aktivitas dengan hasil cukup baik di ekspor," jelas Direktur Korporasi dan Hubungan Eksternal PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) I Made Dana Tangkas di Jakarta, Rabu.

Ia menambahkan bahwa pencapaian ekspor Toyota Indonesia berkontribusi 85 persen terhadap total ekspor Indonesia yang mencapai 51.500 unit.

"Kami harapkan ini bisa terus dijaga," ujar Made.

Dalam beberapa tahun terakhir, Toyota Indonesia terus meningkatkan kemampuan ekspornya. Selain melalui penambahan kapasitas produksi, TMMIN juga menambah jumlah kendaraan yang diekspor.

Sejak 2014 lalu, segmen ekspor Toyota Indonesia terus bertambah dengan mulai diproduksinya Vios dan Yaris oleh pabrik milik TMMIN di Karawang, Jawa Barat. Tercatat, jumlah produk ekspor kendaraan utuh bermerek Toyota dari Indonesia kini menjadi delapan yaitu Kijang Innova, Fortuner, Vios, Yaris, Rush, Avanza, Town Ace/Lite dan Agya.

Toyota Fortuner masih tetap menjadi kontribusi terbesar (31,11 persen) ekspor dengan jumlah mencapai 13.763 unit, naik 14,70 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Kemudian diikuti ekspor Vios dengan kontribusi 23,16 persen dengan jumlah 10.247 unit, naik lebih dari 200 persen dibandingkan kuartal I tahun 2014.

Kijang Innova memberikan kontribusi sebesar 8,91 persen dengan jumlah 3.934 unit, naik 2,60 persen dibandingkan kuartal I 2014. Sisanya sebanyak 16.124 unit berasal dari ekspor Avanza, Rush, Town Ace/Lite, Agya, dan Yaris.

Peningkatan ekspor juga sangat membantu TMMIN dalam menghadapi situasi pasar otomotif dalam negeri yang tengah melemah karena hampir separuh produksi TMMIN kini diserap oleh pasar ekspor. Peningkatan kinerja ekspor membuat kegiatan produksi TMMIN lebih stabil.

Untuk ekspor kendaraan dalam bentuk terurai atau Completely Knock Down (CKD) mencapai 9.740 unit. Sedangkan ekspor mesin utuh tipe TR mencapai 11.118 unit yang terdiri atas mesin berbahan bakar bensin (gasoline) 9.066 unit dan mesin berbahan bakar ethanol 2.062 unit.

Sementara untuk jenis komponen kendaraan tercatat sebanyak 15,9 juta buah telah merambah pasar mancanegara. TMMIN juga mengekspor alat bantu produksi berupa die (alat bantu di proses pengepresan) sebesar 193,267 ton.
Pewarta:
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2015