Denpasar (ANTARA News) - Menteri Perindustrian Saleh Husin menilai bahwa pencantuman tema Indonesia National Car atau Mobil Nasional Indonesia pada latar penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara PT Adiperkasa Citra Lestari dengan perusahaan otomotif Malaysia, Proton Holding Berhad, sebagai bagian dari strategi pemasaran.

"Itu muncul pertanyaan kenapa saat penandatanganan MoU juga ada backdrop bertuliskan 'Indonesia National Car', ya itu pintar-pintarnya saja, namanya juga orang usaha. Setidaknya itu bagian dari strategi pemasaran juga," katanya saat ditemui di Denpasar, Bali, Rabu.

Pada foto yang dilansir situs hendropriyono.com, situs pribadi milik CEO PT Adiperkasa Citra Lestari, Abdullah Mahmud Hendropriyono, terlihat pada saat penandatanganan MoU terpampang backdrop yang mencantumkan tema Indonesia National Car.

Di foto itu terlihat Hendropriyono dan CEO Proton Abdul Harith Abdullah tengah menandatangani MoU disaksikan Presiden Joko Widodo, Perdana Menteri Malaysia Najib Razak dan mantan PM Malaysia Mahathir Mohammad, dengan latar yang memampangkan terma Indonesia National Car.

Saleh juga mengatakan bahwa membuat proyek mobil nasional tidaklah semudah yang dibayangkan.

"Itu ada tahapannya yang harus dipenuhi, misalkan diproduksi di mana, kandungan komponen lokalnya dan seterusnya," katanya.

Akan tetapi, Saleh mengatakan bahwa penandatanganan MoU tersebut sepatutnya diapresiasi, mengingat itu memperlihatkan adanya pihak swasta yang berusaha menarik investasi masuk ke Indonesia.

Sementara itu, Saleh kembali menegaskan bahwa MoU tersebut murni merupakan kesepakatan Business to Business (B2B) atau antara dua perusahaan dan sama sekali tidak melibatkan pemerintah.

MoU tersebut untuk memulai studi kelayakan pembuatan mobil antara kedua perusahaan, selama enam bulan mendatang.
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015