Jakarta (ANTARA News) - PT Toyota Astra Motor (TAM) memprediksi pasar otomotif masih sulit pada 2015 sebagai dampak kondisi ekonomi yang belum membaik, demikian disampaikan General Manager Corporate Planning and Public Relation PT Toyota Astra Motor, Widyawati Soedigdo.

Oleh sebab itu, kata Widyawati, PT TAM tidak mau memasang target muluk-muluk. Menurutnya, mereka hanya berupaya berupaya mempertahankan pangsa pasar dikisaran 33 persen, yang juga merupakan pangsa pasar terbesar di industri otomotif di Indonesia.

"Tahun depan sepertinya pasar otomotif tetap sulit, sama seperti tahun ini. Sehingga target kami lebih pada mempertahankan market share yang telah kami capai," kata Widyawati disela acara  "Coaching Clinic Smart Driving, Drive Your Life", Selasa.

Ia menuturkan pada 2014 pasar otomotif harus menghadapi kondisi yang sulit karena sejumlah faktor seperti pertukaran rupiah dan suku bunga yang tidak stabil, Pemilu serta isu kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

"Tahun depan kami prediksi pasar otomotif masih susah, belum banyak bertumbuh sehingga pasar akan stagnan," ujarnya.

Menghadapi hal tersebut, lanjut Widyawati, Toyota akan berusaha mengerahkan strategi untuk meningkatkan penjualan.

"Kami akan melakukan gimmick-gimmick marketing," kata Widyawati yang belum mau menjabarkan detail strateginya.

Selain itu, Toyota juga akan melakukan penyegaran model-model produknya. Namun, ia menegaskan Toyota tidak akan merilis produk baru pada 2015.

Ia menambahkan, strategi lainnya Toyota akan menyediakan unitnya berdasarkan permintaan.

"Beberapa model baru berinvestasi, mereka harus push market untuk penjualan, ini akan tidak sehat karena pasar yang stagnan. Maka kami menyediakan kendaraan berdasarkan permintaan supaya semua market sehat," jelasnya.

Avanza masih menjadi penyumbang terbesar penjualan Toyota dengan rata-rata penjualan 14.000 per bulan dan 5.000 angka penjualan untuk Innova. Dengan demikian, jenis MPV masih memimpin penjualan bagi Toyota. Sedangkan Agya meraih penjualan sekitar 5.000 unit per bulan.

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014