Jakarta (ANTARA News) - PT Mazda Motor Indonesia tidak berminat masuk ke pasar mobil murah ramah lingkungan atau low cost green car (LCGC) meskipun pertumbuhan segmen LCGC kian menanjak.

"Kami tidak ada rencana sama sekali bermain di LCGC)," tegas Senior Marketing Manager PT Mazda Motor Indonesia Astrid Ariani Wijana di Sentul, Bogor, Jawa Barat, Rabu.

Ketatnya persaingan mobil LCGC yang semakin diminati, tidak memengaruhi PT Mazda Motor Indonesia untuk melirik pasar tersebut meskipun angka penjualan tahun ini sampai November belum mencapai target.

Apabila pada tahun lalu Mazda bisa meraih penjualan hingga 11.000 unit, untuk tahun ini hingga catatan di bulan November baru terjual 8.864 unit.

"Pasar meningkat tahun ini memang di segmen LCGC dan beberapa di mobil premium. Sepertinya tahun ini tidak bisa mengejar sampai angka 11.000 tapi kami tetap optimistis," ujar Astrid.

Astrid mengatakan banyak faktor yang menyebabkan turunnya angka penjualan Mazda, termasuk penjualan di segmen komersial yang memang sudah turun sejak dua tahun terakhir.

Menurut Astrid, saat ini PT Mazda Motor Indonesia justru sedang fokus dalam meningkatkan indeks kepuasan konsumen (Customer Satisfaction Index) dan pelayanan pelanggan (Customer Service Index).

"Kami tengah meningkatkan sumber daya manusia dan dealer kami supaya bisa melayani konsumen yang lebih baik lagi," jelas Astrid.

"Tahun ini kami lebih fokus pada meningkatkan kualitas bukan volume (penjualan unit). Ini akan jadi modal kedepan," tambahnya.

Strategi tersebut, lanjut Astrid, salah satunya dengan menerapkan konsep berbeda dari agen pemegang merek lainnya. Mazda menerapkan prosedur agar konsumen mengambil sendiri mobil yang  mereka beli ke dealer.

"Biasanya kan konsumen dilayani, mobil diantar dealer ke rumahnya. Kami justru sebaliknya, konsumen mengambil sendiri ke dealer. Saat pengambilan itu, konsumen akan diperkenalkan dengan tim service serta fasilitas dealer," jelas Astrid.

"Sehingga mereka akan lebih aware pada tim sales yang akan membantu mereka," tambahnya.
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014