Jakarta (ANTARA News) - Peneliti dari Universitas Surya mengatakan kunci keberhasilannya dalam mengembangkan sepeda motor berbahan bakar gas (BBG) terletak pada "konverter kit".

"Gas dari tabung harus melewati beberapa tahapan pada konverter kit agar konsumsi gas yang masuk bisa sesuai dengan kebutuhan mesin dan keinginan pengendara," kata Peneliti Pusat Inovasi dan Sertifikasi Universitas Surya, Arbi Dimyati di Serpong, Tangerang, Banten, Senin.

"Konverter kit" ini, dia menjelaskan, terdiri atas beberapa tahapan, yaitu dua regulator, keran vakum atau "vacuum valve" dan injektor.

"Tiap-tiap bagian memiliki fungsi berbeda," katanya.

Untuk regulator, dia mengatakan, dibutuhkan dua buah, yaitu satu yang bertipikal "high pressure" dan satu lagi yang bertipikal "low pressure".

"Tabung gas dipasang regulator high pressure untuk menurunkan tekanan tabung gas dari delapan bar menjadi 0,2 bar," katanya.

Setelah itu, dia melanjutkan, selang dihubungkan ke regulator low pressure untuk kembali menurunkan tekanan menjadi 0,02 bar.

"Tekanan kembali harus diturunkan, karena tekanan 0,2 bar masih terlalu besar untuk kebutuhan mesin. Dan penurunan tekanan tidak bisa langsung melainkan harus bertahap," katanya menjelaskan.

Kemudian, dia mengatakan, setelah dari regulator "low pressure" selang disambungkan ke keran vakum atau "Vacuum valve" yang berfungsi sebagai pintu masuk yang memberikan izin gas lewat sesuai dengan kebutuhan mesin.

Terakhir, dia melanjutkan, selang disambungkan ke injektor yang setelah itu langsung dihubungkan ke mesin untuk proses pembakaran akhir yang membuat motor dapat berjalan dengan normal.

"Kemudian tinggal menjalankan motor seperti biasanya," katanya.

Sebelumnya telah diberitakan, tim peneliti dari Universitas Surya, Tangerang, berhasil mengembangkan motor berbahan bakar gas (BBG) guna menggantikan fungsi bensin sebagai sumber energi utama pada kendaraan.

"Motor karya kami bekerja dengan konverter kit yang mengubah gas menjadi sumber energi baru pada motor," kata Direktur Peneliti Pusat Inovasi dan Sertifikasi Universitas Surya, Pudji Untoro.

Dia menambahkan, meskipun penelitian mengenai motor berbahan bakar gas sudah pernah dilakukan oleh peneliti-peneliti sebelumnya, namun pihaknya mengklaim bahwa kinerja motor BBG karya timnya merupakan yang paling sempurna.

"Motor kami telah mengalami penyempurnaan dari penelitian-penelitian sebelumnya, di mana motor dapat dinyalakan dengan mudah dan langsam," katanya.  
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014