Jakarta (ANTARA News) - Salah satu upaya mengatasi ketergantungan terhadap cadangan minyak bumi adalah dengan beralih dari bahan bakar minyak ke gas (BBG) yang lebih ramah lingkungan.

PT Autogas Indonesia dalam ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2014 memperkenalkan produk alternatif BBG untuk transportasi berupa CNG (Compressed Natural Gas) dan LGV (Liquified Gas for Vehicle) yang dipasang dengan sebuah instalasi ke mesin kendaraan khususnya roda empat.

Supervisor Bengkel PT Autogas Indonesia Arif Effendi mengatakan penggunaan BBG bisa menghemat 15-20 persen pengeluaran dibanding BBM.

Biaya perawatan kendaraan juga menjadi lebih murah karena BBG tidak menimbulkan kerak sisa pembakaran pada mesin kendaraan.

"Emisi yang dihasilkan pun lebih rendah sehingga BBG lebih ramah lingkungan," katanya kepada ANTARA News di Jakarta, Selasa.

Menurutnya, kelebihan BBG dibandingkan BBM di antaranya selain emisi gas buang yang lebih rendah dan perawatan ebih ringan, harga BBG juga lebih murah yaitu Rp3.100 per liter, angka oktannya lebih tinggi sekitar 100-105 dan mesin kendaraan menjadi lebih awet.

Arif juga menjelaskan beberapa kelengkapan yang diperlukan untuk instalasi bahan bakar CNG, di antaranya CNG filling valve yang dilengkapi dengan sistem one way valve sehingga gas tidak keluar pada saat pengisian atau pengoperasian, kemudian non return valve atau katub satu arah yang berfungsi mencegah aliran balik gas dari tangki ke sambungan pengisian, dan CNG tank yang berfungsi sebagai penyimpan gas CNG.

"Selain itu juga ada cylinder valve yaitu alat untuk membuka dan menutupnya gas yang ada di dalam tangki, reducer yang berfungsi menurunkan tekanan dari tangki penyimpanan CNG, filter yaitu penyaring kotoran yang mungkin masuk ke dalam sistem, injector rail yang berfungsi menyemprotkan gas ke ruang bakar dengan jumlah yang tepat, change over switch yaitu switch yang berfungsi mengubah mode dari gas ke BBM dan ECU yaitu control unit penerima signal dari sensor yang tersedia," jelasnya.

Dia menambahkan penggunaan BBG berupa CNG ini akan dinikmati oleh pengguna dalam jangka waktu panjang.

Sekedar diketahui, gas alam terkompresi (compressed natural gas atau CNG) adalah alternatif bahan bakar selain bensin atau solar. Di Indonesia, kita mengenal CNG sebagai BBG.

Bahan bakar ini dianggap lebih bersih bila dibandingkan dengan dua bahan bakar minyak karena emisi gas buangnya yang ramah lingkungan. CNG dibuat dengan melakukan kompresi metana (CH4) yang diekstrak dari gas alam. CNG disimpan dan didistribuikan dalam bejana tekan, biasanya berbentuk silinder.

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014