Dalam keterangan tertulis disebutkan para teknisi tersebut akan menjadi tulang punggung layanan purna jual dari Mercedes-Benz dengan mendedikasikan keterampilan dan pengetahuan yang dimilikinya di jaringan resmi Mercedes-Benz di Indonesia.
"Mercedes-Benz sangat mengutamakan sumber daya manusia yang merupakan salah satu aset terbesar perusahaan," kata Presiden dan CEO Mercedes-Benz Indonesia Claus Weidner.
Dia mengatakan tanpa orang-orang yang memiliki kualitas dan pelatihan yang baik, perusahannya tidak akan berada dalam posisi puncak saat ini, terkait teknologi, inovasi, dan kinerja bisnis perusahaan.
Dia mengatakan pusat pelatihan Mercedes-Benz di Indonesia telah berdiri sejak 1978 serta senantiasa melakukan peningkatan kualitas dan penyesuaian guna mengikuti perkembangan teknologi yang pesat, serta untuk memenuhi standar persyaratan yang telah ditentukan dari Mercedes-Benz Regional.
"Kurikulum dan silabus regional dari 3 tahun berlangsungnya Automotive Mechatronic Training Program, yang telah diterapkan di wilayah South-East dan North-East Asia, juga digunakan di Indonesia sejak beberapa tahun lalu," ujarnya.
Menurut dia, kegiatan pelatihan program itu terdiri dari teori dan praktek, yang dilaksanakan secara langsung di lapangan dalam bentuk Praktek Kerja Nyata di bengkel resmi Mercedes-Benz dengan rasio 80:20 yang terfokus pada servis dan diagnosa kendaraan Mercedes-Benz dengan teknologi terkini, baik untuk kendaraan penumpang serta kendaraan niaga.
"Para lulusan Automotive Mechatronic Training Program ini diharapkan siap dalam menghadapi tantangan yang lebih besar di arena kompetisi untuk meraih kinerja terbaik melalui kerjasama tim," katanya.
Weidner mengatakan melalui program pelatihan yang menghasilkan teknisi andal, perusahaannya berharap dapat terus meningkatkan pelayanan bagi para konsumen Mercedes-Benz di seluruh Indonesia.
Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2014
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2014
