Millbrook, Inggris (ANTARA News) - Merek asal Inggris Aston Martin memperkirakan mereka akan kembali untung setelah tahun 2016.

"Begitu kami menyelesaikan tahap investasi, kami sangat-sangat yakin akan tiba pada keuntungan yang  berkelanjutan," kata chief financial officer Hanno Kirner dalam wawancara seperti dikutip Reuters, Senin.

"Kami memperkirakan akan kembali kepada keuntungan yang signifikan setelah tahun 2016."

Perusahaan mobil sport berusia 101 tahun itu akan mulai menuai hasil dari program investasi lima tahun mereka senilai 500 juta pound.

Aston Martin pada April mengemukakan mereka berinvestasi dalam teknologi baru elektrikal dan elektronik, selain kemitraan strategis bersama Daimler tahun 2013.

Aston Martin mendapatkan manfaat dari kerja sama dengan Daimler yaitu berbagi pengembangan mesin.

Aston Martin yang berbasis di Gaydon, Warwickshire itu, bekerja sama dengan Mercedes-AMG GmbH, yang merupakan divisi Daimler, untuk mengembangkan mesin generasi baru bespoke V8.

Kerja sama Daimler dan Aston Martin itu demi menghadapi pesaing mereka seperti Bentley dan Porsche yang dimiliki Volkswagen serta Jaguar Land Rover.

Aston Martin kini dimiliki oleh kelompok ekuitas asal Kuwait dan Italia.

Perusahaan itu berketetapan untuk fokus pada kendaraan sport meski Direktur Pengembangan Produk mereka, Ian Minards, mengatakan dirinya "berpikir terbuka" untuk kendaraan jenis SUV.

Aston Martin membatalkan model city car "Cygnet" pada Oktober 2013 dan membuat keadaan mereka guncang.

Tahun 2012 perusahaan itu melaporkan pretax loss 24,6 juta pound sedangkan setahun sebelumnya rugi 21,2 juta pound.

Penjualan mereka tahun 2012 hanya 3.800 unit sedangkan tahun 2011 sebanyak 4.200 unit.

Mereka memperkirakan tahun 2016 penjualan mereka akan dua kali lipat seiring penjualan Vantage dan DB9 bermesin V8 versi baru.

Penerjemah: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014