Jakarta (ANTARA News) - Industri otomotif yang tumbuh di negeri ini, meskipun mereknya berasal dari berbagai negara, namun semakin "Indonesia" karena makin banyak menggunakan komponen yang dibuat di dalam negeri.

Selain itu, semakin banyak pula industri otomotif dunia yang telah berinvestasi di negeri ini membuat mobil yang sesuai dengan selera konsumen Indonesia.

Dimulai dengan Toyota yang mengembangkan kendaraan serbaguna (MPV) Kijang pada 1970-an, kemudian Avanza pada 2003 yang berkolaborasi dengan Daihatsu, kini makin banyak produsen membuat mobil maupun sepeda motor sesuai pasar Indonesia, termasuk low cost and green car (LCGC).

Hal itu pulalah yang diakui pula Pemimpin Redaksi Tabloid Otomotif Billy Riestianto, mendorong pihaknya mengambil tema "Semakin Indonesia," pada Otomotif Award 2014.

"Saya sepakat investasi lokalan di sini komitmen atas pertimbangan kebutuhan konsumen dan 'taste local', selain ekspor," ujarnya pada sambutan ajang Otomotif Award ke-7, di Jakarta, Kamis, yang dihadiri Wagub DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.

Ia mengisahkan pada "world premier Honda Mobilio" di ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2013 di Jakarta, Presdir PT Honda Prospect Motor (HPM) Tomoki Uchida dan Direktur Purnajual HPM Jonfis Fandy mengatakan MPV teranyar yang menyabet gelar The Best Car of The Year pada ajang Otomotif Award 2014 itu, telah memiliki kandungan komponen lokal sebanyak 86 persen.

Selain Mobilio, mobil-mobil yang dirakit di Indonesia sebelumnya antara lain kolaborasi Toyota-Daihatsu untuk LCGC yaitu Agya-Ayla telah memiliki komponen lokal yang tidak kalah tinggi, yaitu mencapai 88 persen.

Sementara kolaborasi Toyota-Daihatsu lainnya yaitu Avanza Xenia yang sudah berusia tembus 10 tahun juga memiliki komponen lokal yang tinggi di atas 70 persen. Demikian pula dengan Toyota Kijang Innova, Toyota Fortuner, dan Toyota All New Yaris yang tahun ini mulai diproduksi di Indonesia memiliki komponen lokal yang menembus angka di atas 60 persen.

"Dalam 5-10 tahun terakhir Indonesia semakin diperhatikan dan suaranya didengar prinsipal (pemegang merek)," kata salah satu Ketua Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Johnny Darmawan.

Johnny yang juga Presdir PT Toyota Astra Motor (TAM) dan Wapresdir PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) mengatakan hal itu karena potensi pasar di Indonesia semakin besar, di samping dukungan kebijakan pemerintah dan sumber daya manusia (SDM) yang handal.

"Hal itu pula yang mendorong Toyota menjadikan Indonesia sebagai basis produksi dan ekspor yang penting," ujar Johnny yang berhasil meyakinkan Toyota Motor Corp (TMC) menjadikan pula Indonesia sebagai basis produksi sedan dengan merakit sedan Vios dan Yaris di pabrik Karawang 2.

Bahkan kini sekitar 90 persen mobil yang dipasarkan Toyota di negeri ini merupakan "made in Indonesia," dan diekspor pula ke berbagai negara di kawasan ASEAN, Timur Tengah, Afrika, dan Amerika Latin. Selera dan mobil buatan Indonesia kini sudah mendunia.

"Daya saing produk otomotif Indonesia hingga saat ini sudah semakin meningkat," ujar Menperin MS Hidayat pada pelepasan ekspor perdana sedan Vios, di Karawang, Jawa Barat, kemarin.

Pada ajang Otomotif Award 2014 itulah sejumlah mobil yang dibuat di Indonesia meraih penghargaan. Honda Mobilio misalnya menyabet empat gelar yaitu "Car of The Year," The Best Low MPV," dan "The Best of The Best MPV," serta "Otoneters Car Favorite."

Selain itu, Toyota Vios yang menjadi sedan pertama produksi Indonesia yang diekspor ke Timur Tengah, mendapat penghargaan "The Best Small Sedan".

Pada kesempatan itu, Tabloid Otomotif juga memberi penghargaan kepada PT Astra Honda Motor (AHM) sebagai "The Best Manufacture Motor Cycle". AHM merupakan pemimpin pasar di segmen roda dua. (*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014