Jakarta (ANTARA News) - Tata Safari Storme meramaikan pilihan sport utility vehicle (SUV) diesel yang selama ini diisi Fortuner, Pajero, Everest, dan Chevrolet Trailblazer.

Selintas, bentuk Safari Storme mengingatkan pada SUV mewah Discovery dari Land Rover, khususnya versi tahun 2000-an.

Hal ini karena kemiripan adanya high roof (atap meninggi) di bagian belakang, pintu belakang yang dibuka ke samping serta karakter bodi dengan jendela lebar.

Ditambah lagi Tata, perusahaan otomotif asal India, adalah pemilik merek JLR (Jaguar Land Rover).

Hal itu ditepis Biswadev Sengupta, CEO Tata Motors Distribusi Indonesia.

"Desain Safari Storme asli Tata," kata Biswadev kepada wartawan saat acara ride & drive produk Tata baru-baru ini.

Menurut Biswadev, Safari Storme saat ini adalah mobil penumpang teratas dari Tata.

Saat ini hanya satu tipe Safari Storme yang dipasarkan di Indonesia yaitu tipe EX.

Dia mengemukakan pihaknya juga mempertimbangkan akan mendatangkan jenis yang lebih mewah dari Safari Storme yaitu tipe VX, yang antara lain dilengkapi jok kulit dan kamera untuk memantau lingkungan belakang.

Kalau saja ada pilihan dilengkapi sun roof, tentu kesan mewahnya lebih terasa.

Saat naik akan duduk ke kursi pengemudi,  seperti umumnya SUV, Storme punya dek yang tinggi dengan ground clearance 200 mm.

Storme sudah menyediakan pijakan memanjang hingga pintu tengah untuk memudahkan masuk ke kabin.

Kalau ada pegangan (grip) di pilar dekat pengemudi, tentu lebih nyaman lagi.  
 
Begitu duduk di kursi depan, pandangan terasa lapang. Kaca depan Storme luas. Ketinggian stir juga bisa diatur (tilt adjustment).

Dashboardnya fungsional, tombol-tombolnya mudah dijangkau meski untuk versi Storme EX belum dilengkapi layar infotainment.

Storme dengan penggerak 4 x2 mengusung mesin diesel VariCOR 2.200 cc 16 katup VVT direct injection common rail.

Mesin diesel commonrail punya ciri khas suara yang senyap.

Salah satu jurnalis otomotif dari dalam kabin berkata "kalau saya tak baca spesifikasinya, saya kira ini mesin bensin, suaranya halus."

Dengan mesin diesel 2,2 liter itu juga Safari Storme memiliki tenaga 140 ps pada 4.000 rpm dan torsi puncak 320 Nm pada 1.700-2.700 rpm.

Tenaga itu diperlukan untuk mengimbangi berat Storme yang 2 ton.

Tata mengemukakan baja yang digunakan Storme lebih kokoh dan lebih tebal dari umumnya.

Petinggi bagian pemasaran Tata Motors di Indonesia, Manoj Arora, mencontohkan sebagian kap depan ada yang tebal bajanya hingga 2mm, demikian pula bagian bodinya 0,6 mm, sedangkan merek lain 0,4-0,6 mm.

Soal konsumsi BBM, pihak Tata mengemukakan seliter solar untuk 15 km (jalan tol dan dalam kota).

"Soal BBM solar di Indonesia tidak masalah untuk mesin Storme," kata Manoj.

Dia mengemukakan semua produk Tata terlebih dulu menjalani uji coba 40 ribu km.

Penumpang di baris kedua juga tetap merasa sejuk berkat outlet AC yang juga ada untuk penumpang belakang.

"Iklim di India tidak jauh beda dengan Indonesia, jadi urusan AC di mobil, Tata sudah  handal," kata Manoj.

Beda Storme dengan SUV umumnya mungkin ada pada penumpang bagian paling belakang.

Kursinya berhadap-hadapan, tiap kursi cukup untuk orang dewasa dengan akses pintu belakang.

Storme yang kami bawa melintasi tol Jagorawi dengan mulus hingga exit Ciawi dan selanjutnya menghadapi kemacetan lalu lintas menuju kawasan Puncak.

Koplingnya tidak terasa berat saat diinjak, namun tuas persneling bagi beberapa jurnalis lebih berat dibandingkan SUV lainnya.

"Untuk stop and go, normal. Untuk dipacu mungkin agak lambat di putaran awal, seperti khas karakter mobil Eropa. Handling dan performanya mengingatkan pada Everest," kata seorang jurnalis otomotif.

Sesampainya di kawasan Puncak, Storme dibawa melintasi jalan berbatu di kebun teh Gunung Mas.

"Bantingannya lembut di jalan berbatu, bahkan tetap lembut saat dikebut," kata seorang wartawan lain.

Suspensi depan Storme menggunakan independent double wishbone dengan per keong dan shock absorber.

Suspensi belakangnya  5 Link suspension dengan per keong.

"Diameter batang stabilizer seperti lebih besar dari lainnya," kata seorang lainnya.

Sistem pengereman Storme sudah menggunakan ABS dan EBD dan rem cakram di setiap roda.

Sayangnya, jalan umum maupun jalan berbatu di Gunung Mas tidak memungkinkan para wartawan mencoba secara memadai kestabilan Storme saat menikung kencang.

Bodi jangkung Storme terutama bagian belakang memancing keingintahuan bagaimana performa Safari Storme melibas tikungan. 

Safari Storme ditawarkan dengan harga sekitar Rp280 juta on the road Jakarta alias selisih paling tidak Rp140 juta di bawah para saingannya.

Tata memberikan garansi lima tahun atau 100 ribu km untuk produk tersebut.
Pewarta: Aditia Maruli Radja
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014