Jakarta (ANTARA News) - Ketatnya persaingan pasar otomotif di segmen Low Multipurpose Vehicle (LMPV) membuat Daihatsu menurunkan target penjualan Xenia menjadi 4.000 unit/bulan tahun ini.

"Itu target yang realistis, karena pemainnya bertambah, dulu dua sekarang lima," kata Direktur Pemasaran PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Amelia Tjandra pada perayaan 10 Tahun Xenia, di Jakarta, Senin. 

Ia mengatakan tahun lalu rata-rata penjualan Xenia mencapai 5.000 unit/bulan. Sejak diluncurkan pada Desember 2013, Xenia sempat menjadi kendaraan kedua terlaris di segmen kendaraaan serbaguna kecil (LMPV), setelah "saudara kembarnya" Toyota Avanza.

Namun dengan semakin banyaknya pemain di segmen LMPV, selain Toyota dan Daihatsu, seperti munculnya Suzuki Ertiga dan Honda Mobilio membuat persaingan semakin ketat.

Apalagi, kata dia, saat ini juga ada mobil perkotaan (City Car). Daihatsu ikut bersaing di segmen tersebut melalui Ayla yang target penjualannya antara 4.000-5.000 unit/bulan. 

"Kendati ada city car, pasar LMPV masih besar sekitar 29-30 persen dari total pasar mobil secara nasional. Secara volume, penjualan LMPV akan bertambah," kata Amelia.

Namun ia mengatakan pihaknya lebih realistris melihat pasar LMPV saat ini, dengan target hanya 4.000 unit/bulan. "Permintaan Xenia masih banyak karena kekuatannya terletak pada muatan yang besar, kursi tengah yang lapang, ground clearance yang tinggi, dan kemampuan naik tanjakan," kata Amelia. 

Untuk merayakan 10 tahun keberadaan Xenia di Indonesia itulah, pihaknya menyelenggarakan 10 kegiatan tanggung jawab sosial (CSR) di 10 kota dalam jangka waktu 10 bulan (Maret-Desember) dengan tajuk "10 Tahun Daihatsu Xenia Bertumbuh Berbagi Bersama Bangsa." 

Kegiatan CSR tersebut bersandar pada empat pilar yaitu hijau (lingkungan), sehat, pintar, dan sejahtera. (*)
Pewarta:
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014