Yogyakarta (ANTARA News) - Pemilik mobil kini dianggap semakin cerdas dalam menyiasati cuaca buruk yang mengakibatkan banjir di berbagai lokasi di Jakarta pada awal 2014 ini.

Berdasarkan data dari bengkel Honda, jumlah mobil yang rusak karena terendam banjir pada awal Januari hingga Februari 2014 ini turun drastis dibanding tahun-tahun sebelumnya, terutama dibandingkan saat banjir besar melanda Jakarta pada 2011.

Direktur Pemasaran dan Layanan Purnajual PT Honda Prospect Motor (HPM) Jonfis Fandy disela uji kemudi Mobilio di Yogyakarta, Rabu, mengatakan bahwa penurunannya sangat drastis, melebihi 90 persen.

"Sekarang konsumen mobil lebih pintar, sudah paham bahayanya banjir. Dari total mobil yang rusak karena banjir pada 2011, tahun ini hanya satu persennya dari total itu. Jadi berkurang drastis," ujar Jonfis.

Menyikapi banjir yang masih terjadi di beberapa lokasi di Jakarta, Jonfis mengimbau pemilik mobil untuk tidak memaksakan diri untuk membawa kendaraan melewati banjir.

Pasalnya, jika jalanan rusak dan berlubang, bisa saja genangan atau percikan air masuk ke mesin. Biasanya, air itu masuk ke saluran udara yang terhubung ke ruang pembakaran hingga akhirnya pembakaran tidak maksimal.

"Normalnya memang genangan air yang maksimal bisa dilewati 25 (untuk sedan) atau 35 sentimeter untuk jenis lainnya, tapi bisa saja kondisi jalan yang rusak dan berlubang. Jika sudah begitu bisa berdampak lebih buruk," ujarnya.

Menurut Yulian Karfili, Asisten Public Relation HPM, selain mempengaruhi sistem pembakaran, air yang masuk ke mobil juga akan mempengaruhi kualitas rem, karena akan menimbulkan karat.

Selain itu, mobil dalam kondisi menyala yang dipaksakan masuk genangan air sangat berisiko menimbulkan gangguan terhadap instalasi listrik. Kemudian, genangan air yang dipaksakan untuk dilewati juga dapat membuat air masuk dan bercampur dengan oli.

"Sebaiknya jangan ditembus. Namun kalau terpaksa, kemudian mati, ya jangan diapa-apain, langsung panggoil bengkel saja karena akan merusak instalasi listrik," ujarnya.
Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014