Washington (ANTARA News) - Mobil-mobil di Amerika Serikat dikabarkan akan bisa berinteraksi satu sama lain dan mengetahui jika sebuah tabrakan akan terjadi.

Pemerintah Amerika Serikat mengindikasikan akan tercipta sebuah teknologi yang memungkinkan mobil untuk saling memperingatkan mobil lainnya dalam kondisi bahaya, untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas.

Menurut keterangan resmi Lembaga Transportasi AS, seperti dilansir oleh www.JapanToday.com, Rabu, teknologi tersebut diperkirakan akan terealisasi dalam beberapa tahun, untuk meminimalisir kematian dan korban luka akibat kecelakaan lalu lintas. 

Secara teknis, teknologi itu akan memanfaatkan sebuah sinyal radio yang akan melaporkan secara kontinu posisi kendaraan, arah, kecepatan dan informasi lain. Mobil dan jenis kendaraan truk ringan akan menerima informasi yang sama dari mobil lainnya dan sistem komputer mobil akan memperingatkan pengemudi jika tabrakan akan terjadi. 

Peringatan itu kemungkinan akan berupa pesan suara yang sangat cepat, atau getaran pada kursi pengemudi. Selain itu sistem yang diterapkan kemungkinan juga berupa pengereman mendadak untuk mencegah kecelakaan.

Mobil dengan teknologi peringatan dini itu dimungkinkan mengetahui kendaraan lain yang memiliki teknologi serupa. Sehingga jika ada mobil lain yang melakukan pengereman mendadak dalam jarak 300 meter di jalur searah, mobil akan otomatis memberikan peringatan kepada pengemudi. 

Jika ada investasi lebih dalam teknologi tersebut, maka dimungkinkan pula mobil bisa berinteraksi secara sistem dengan jalan raya dan lampu lalu lintas, misalnya untuk memberikan informasi kemacetan lalu lintas atau bahaya di jalan raya kepada pengemudi, sehingga pengendara bisa mencari jalur alternatif. 

Menurut laporan, teknologi ini akan terpisah dari fitur keselamatan otomatis berupa sensor dan radar yang selama ini telah ada di sejumlah mobil. Meskipun demikian teknologi interaksi antarmobil yang sedang dikembangkan akan berfungsi selaras dengan teknologi yang sudah ada di beberapa mobil keluaran terbaru saat ini. 

Lembaga Keselamatan Lalu Lintas Jalan Bebas Hambatan AS memperkirakan teknologi interaksi antarkendaraan ini akan mampu menekan 80 persen angka kecelakaan lalu lintas akibat pengemudi mabuk dan kegagalan mekanis. 

Pada 2012, hampir sepertiga dari 33.500 kecelakaan lalu lintas fatal di AS disebabkan pengemudi yang mabuk.
Penerjemah: Rangga Pandu Asmara Jingga
Copyright © ANTARA 2014