Jakarta (ANTARA News) - Menjelang musim hujan mulai bulan ini, ada baiknya para penguna kendaraan mempersiapkan diri agar tetap bisa berkendara dengan aman dan tenang.

"Berkendara di musim penghujan lebih berisiko karena karena pertemuan antara ban dan aspal tidak maksimal," Kata Rio Oktaviano selaku Badan Pengawas Road Safety Association Indonesia.

Rio yang belum lama ini dihubungi, mengemukakan faktor rem yang bekerja tidak maksimal dan jarak pandang yang berkurang merupakan risiko tambahan ketika berkendara di kala hujan.

Risiko juga bertambah besar karena biasanya pada musim hujan lubang jalanan semakin banyak, belum lagi jika jalan terendam banjir.

Rio juga menjelaskan dasar utama keselamatan di jalan raya bertopang pada segitiga RSA (rules, skill dan attitude).

"Patuhi rambu lalu lintasnya (rules), kenali dan kuasai kendaraannya (skill) dan jangan lupa etika kita di jalan raya, ayo berbagi jalan (attitude)" katanya.

Secara spesifik Rio memberikan beberapa tips aman berkendara dikala hujan untuk pengendara sepeda motor:

1. Hindari penggunaan jas hujan bertipe ponco. Jas hujan bertipe ponco cenderung tidak aman karena berpotensi tersangkut di roda atau terkait di kendaraan lain. Selain itu jika hujan disertai angin tipe jas hujan ini tidak menutupi tubuh secara baik.

2. Selalu nyalakan lampu. Pada dasarnya lampu kendaraan selalu dinyalakan untuk memberikan kesan terlihat oleh pengguna kendaraan lainnya baik siang maupun malam.

3. Hindari berteduh di badan jalan. Kondisi jalan yang licin dan jarak pandang yang terbatas membuat sesuatu yang berada di badan jalan tidak selalu terlihat jelas oleh pengguna jalan. Hal tersebut membuat para peneduh hujan di badan jalan berpotensi menjadi korban kecelakaan

4. Periksa kembang ban. Jika sudah halus segera ganti yang baru. Kondisi kembang ban yang sudah halus sangat berisiko kecelakaan terutama bila mengarungi jalan yang basah dan licin.

5. Tidak mengurangi atau menambah tekanan angin ban dari standar yang ditentukan.  Mengurangi
dan menambah tekanan angin yang tidak sesuai dengan kapasitas ban justru berpotensi kecelakaan. Hanya para ahli kendaraan yang dapat mengurangi atau menambahkan dengan perhitungan tertentu.

Rio mengingatkan larangan penggunaan lampu hazard  bagi pengguna kendaraan roda empat.

"Ini salah kaprah, hujan kok hidupkan lampu hazard?" kata Rio, "itu lampu hanya untuk darurat selain itu juga memiliki efek hipnotis menarik perhatian dan membingungkan kemana akan belok."

Dia juga mengingatkan pengendara agar menambah jarak dengan kendaraan di depannya saat  jalan sedang basah.

"Biasanya kalau cuaca normal jarak aman itu tiga detik dari kecepatan yang ditentukan, kalo musim hujan ditambah satu detik."  katanya.
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2013