Jakarta (ANTARA News) - PT Toyota Astra Motor (TAM) mengatakan tidak terlalu terpengaruh oleh kebijakan kenaikan pajak penjualan barang merah (PPnBM) yang ditetapkan pemerintah, karena 80 persen mobil Toyota yang dipasarkan di Indonesia merupakan produksi lokal.

"Sudah 40 tahun lebih Toyota di Indonesia dan mulai memproduksi mobil sejak 1973. Saat ini, 80 persen produksi mobil Toyota mulai dari komponen hingga perakitannya dilakukan di Indonesia, sehingga dampak kenaikan PPnBM bagi kami sangat kecil," kata Direktur Marketing TAM, Rahmat Samulo, di arena IIMS 2013 di Jakarta, Minggu.

Pemerintah pusat berencana menaikkan PPnBM bagi mobil mewah impor dan belum diproduksi di dalam negeri untuk menekan defisit neraca perdagangan. Impor mobil mewah (di atas 3.000 cc) pada 2012 mencapai sekitar 7.000 unit dengan pengenaan tarif PPnBM 75 persen hingga 125 persen.

Samulo mengatakan kapasitas produksi Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) di Karawang mencapai 200.000 unit per bulan. Produksi tersebut tak hanya untuk pasar domestik, melainkan juga untuk pasar ekspor. Mobil produksi TMMIN sudah diekspor ke negara-negara Asia Pasifik dan Timur Tengah.

Menurut Samulo, Indonesia merupakan salah satu negara strategis bagi Toyota Motor Corporation (TMC), Jepang. Saat ini, Indonesia merupakan negara kelima dengan penjualan mobil Toyota terbanyak setelah Amerika Serikat, Jepang, China dan Thailand.

"Pada 2015, melihat potensi pendapatan per kapita dan jumlah penduduk yang besar, kami optimistis bisa menggeser Thailand dan menempati posisi keempat," kata Samulo.

Samulo mengatakan Indonesia dan Thailand merupakan negara Asia dengan ekspor mobil Toyota terbesar di Asia. Namun, dari sisi penjualan, Indonesia selalu kalah dengan Thailand, kecuali pada 2011 ketika negara itu dilanda bencana banjir.
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013