New Delhi (ANTARA News) - Maruti Suzuki, produsen mobil terkemuka India, Kamis mengatakan, mungkin mendirikan pabrik ketiga di negeri itu untuk memenuhi meningkatnya permintaan.

Perusahaan, yang mayoritas dimiliki oleh Suzuki Motor Corp. Jepang, memperkirakan pasar mobil India bisa lebih dari dua kali lipat sampai lima juta unit setiap tahun hingga 2015 dan mengatakan pihaknya harus meningkatkan pasokan untuk menjaga posisi kepemimpinannya.

"Kami sedang menyiapkan laporan proyek untuk unit ketiga," Ketua Maruti Suzuki India R.C. Bhargava mengatakan pada sebuah acara otomotif di New Delhi, menambahkan keputusan akhir akan diambil oleh dewan perusahaan.

Maruti, yang telah kuat di antara kelas menengah India yang sedang tumbuh, sudah berproduksi pada kapasitas penuh dan telah memiliki daftar tunggu lama untuk beberapa model populer.

Pihaknya sedang berusaha mencakar kembali bisnisnya setelah pangsa pasarnya menyusut di bawah 50 persen di tengah persaingan ketat dari saingan dalam dan luar negeri.

Bhargava memperkirakan biaya pabrik yang diusulkan, yang akan dibangun di kompleks Maruti di Manesar di negara bagian utara Haryana, sekitar 17 miliar rupee (362 juta dolar).

Dia tidak memberikan jangka waktu untuk pembangunan pabrik, yang akan memiliki kapasitas produksi 250.000 unit.

Dengan pasar negara maju masih lesu, produsen mobil global yang membidik India dan sesama pasar berkembang raksasa China untuk meningkatkan pendapatan.

India telah dibanjiri pendatang baru dari General Motors dan Ford Renault, khususnya di segmen mobil kecil.

Maruti, yang memiliki posisi kuat di India telah membuatnya menjadi Suzuki terbesar dan bisnis paling menguntungkan di luar Jepang, saat ini menyiapkan pabrik kedua di pabrik Manesar dengan kapasitas tahunan 300.000 unit.

Pabriknya di Gurgaon di pinggiran New Delhi memproduksi 700.000 unit per tahun.

India telah membukukan pertumbuhan penjualan mobil, dengan lebih dari setengah juta mobil terjual dalam empat bulan pertama tahun fiskal berjalan.

Penjualan mobil di India mencapai rekor tinggi bulan lalu sebagian didukung melonjaknya permintaan di daerah pedesaan, melompat 38 persen menjadi 158.764, dibandingkan dengan 115.084 di bulan yang sama tahun lalu, menurut data industri.
(A026/A038)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010